twitter


Pramuka Membentuk Karakter yang Mandiri

MIRANDIN SYAHBANA/"PRLM"
MIRANDIN SYAHBANA/"PRLM"
DIREKTUR PT Pikiran Rakyat, Januar P. Ruswita menyematkan kartu peserta Safari Camp 2 Pikiran Rakyat kepada Fidkya Allisha dari SMPN 2 Depok regu melati, Kelurahan Tanah, Kecamatan Beiji, Kota Depok, di Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kabuparen Bandung, Sabtu (26/4).*
SOREANG, (PRLM).- Kepramukaan bisa dijadikan wadah untuk membentuk karakter serta budi pekerti yang kuat. Dengan demikian, mereka yang ikut kegiatan kepramukaan akan siap menghadapi tantangan yang berada di masyarakat.
Hal tersebut diakui Direktur PT Pikiran Rakyat, Januar P. Ruswita, saat memberikan sambutan di acara Safari Camp 2 Pikiran Rakyat se-Jawa Barat 2010, di Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/6). Menurut dia, kegiatan kepramukaan seperti outbond akan membuat peserta menjadi lebih mandiri, serta disiplin agar bisa menghadapi kehidupan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini bisa memotivasi peserta guna memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri. Saya tahu di pramuka diajarkan itu semua. Seperti halnya, mengorganisasikan regu, membaca morse, membuat simpul tali dan baris berbaris. Dengan itu semua, dapat membentuk tanggung jawab, kemandirian, serta budi pekerti,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, di pramuka khususnya pramuka penggalang yang usianya antara 11 sampai 17 tahun, masih senang untuk mencari tantangan, suasana baru, dan berimajinasi. “Lewat Safari Camp 2 Pikiran Rakyat ini, peserta akan diuji pengetahuan umum, lalu tentang lomba pengetahuan sejarah pramuka,” ujarnya menambahkan.
Menurut dia, Safari Camp 2 Pikiran Rakyat merupakan lanjutan dari acara yang sama 15 tahun yang lalu. “Banyak hal yang membuat kegiatan kepramukaan seperti Safari Camp terhenti. Salah satunya adalah faktor internal di tubuh kepramukaan sendiri seperti para pembina yang alih generasi. Pembina yang sebelumnya cukup kuat harus digantikan karena faktor usia,” tuturnya.
Selain itu, faktor eksternal seperti kebijakan-kebijakan sekolah terhadap pendanaan kegiatan kepramukaan. “Sekarang sekolah sudah paham untuk mengelola anggaran sehingga kepramukaan di setiap pangkalan bisa berjalan. Dan saya berharap para perusahaan bisa menjadi sponsor untuk melihat pramuka sebagai kegiatan positif untuk membina para peserta seperti kegiatan Safari Camp 2 Pikiran Rakyat,” kata Mahyudin.
Menurut ketua Panitia Pelaksana Safari Camp 2 Pikiran Rakyat, Daud Sismawan, kegiatan ini, diikuti lima Kwarcab se- Jabar, yakni Kwarcab Kota Bandung tiga pangkalan, Kwarcab Kota Cimahi satu pangkalan, Kwarcab Kabupaten Bandung 3 pangkalan, Kwarcab Kota Depok 2 pangkalan, dan Kwartir cabang Kota Bekasi 1 pangkalan. Secara keseluruhan yang hadir pada acara tersebut sebanyak 200 orang.
“Ke depan, kegiatan Safari Camp seperti ini akan dilakukan secara rutin, setiap dua atau tiga tahun sekali. Dan, tiap daerah bisa mengirimkan regu-regu terbaiknya. Penyelenggara juga akan makin menyusun kegiatan yang variatif dan edukatif untuk merangsang peserta agar terampil dan berkomitmen pada kegiatan yang diselenggarakan,” kata Daud.
Hal senada juga dikatakan oleh Manager Marketing Communication Pikiran Rakyat, Windhu Djajadiredja, ke depannya Safari Camp seperti ini akan dijadikan sebagai kalender Pikiran Rakyat agar perkembangan pramuka lebih terpacu dan sebagai media cetak kami akan terus mengeksplorasi kegiatan seperti ini.
“Mudah-mudahan ajang ini bisa menjadi tempat latihan untuk ajang pramuka tingkat dunia karena metode yang kita gunakan untuk perlombaan ini sudah memenuhi standar nasional yakni Safari Camp dengan konsep Triangle Games. Suatu konsep perlombaan dengan materi teknologi kepramukaan, pengetahuan lalu lintas, pengetahuan bertahan dan pengetahuan informasi teknologi (ITT), “ kata Windhu. (CA-05/A-147)***

0 komentar:

Posting Komentar